SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO
Andriyani, Kadir S.Pt
Penyuluh Pertanian Desa Kebunsari
Sistem tanam jajar legowo adalah metode budidaya tanaman yang mengatur jarak tanam antar-baris dan dalam-baris secara tertentu untuk meningkatkan efisiensi penggunaan lahan dan sumber daya. Sistem ini umumnya digunakan dalam budidaya tanaman padi, tetapi juga dapat diterapkan pada tanaman lain seperti jagung, kedelai, dan sayuran.
Prinsip dasar dari sistem tanam jajar legowo adalah memaksimalkan penggunaan sinar matahari, air, dan nutrisi tanah serta meminimalkan persaingan tanaman dalam memperoleh sumber daya tersebut. Dalam sistem ini, terdapat dua komponen utama, yaitu:
1. Jarak tanam antar-baris: Jarak antara baris tanaman yang lebih lebar daripada jarak tanam dalam-baris. Jarak ini bertujuan untuk memberikan ruang yang cukup bagi sinar matahari, udara, dan sirkulasi air antar-tanaman. Jarak tanam antar-baris yang umum digunakan adalah 40-50 cm.
2. Pola tanam dalam-baris: Pola tanam dalam-baris yang khas dalam sistem jajar legowo adalah dua atau empat tanaman yang ditanam secara berurutan. Pola ini membentuk pola persegi yang diulang secara berulang. Jarak dalam-baris yang digunakan dapat disesuaikan berdasarkan jenis tanaman yang dibudidayakan.
Keuntungan dari sistem tanam jajar legowo antara lain:
- Meningkatkan efisiensi penggunaan lahan dengan peningkatan produktivitas tanaman per unit luas lahan.
- Mengoptimalkan penggunaan sinar matahari, air, dan nutrisi tanah.
- Mengurangi persaingan antar-tanaman dalam memperoleh sumber daya.
- Memperbaiki sirkulasi udara di antara tanaman, sehingga mengurangi risiko penyakit dan serangan hama.
- Mempermudah akses untuk perawatan dan panen.
Terkait dengan sistem tanam jajar legowo, ada beberapa variasi yang dapat diterapkan tergantung pada kebutuhan dan jenis tanaman yang dibudidayakan. Beberapa variasi yang umum digunakan adalah:
1. Jajar Legowo 2:1
Dalam pola ini, dua baris tanaman ditanam di antara dua baris tanaman lainnya. Dengan demikian, jarak antar-baris lebih lebar daripada jarak dalam-baris. Pola ini biasanya digunakan dalam budidaya padi di daerah dengan curah hujan tinggi atau tanah yang mudah tergenang air.
2. Jajar Legowo 3:1
Pola ini melibatkan penanaman tiga baris tanaman di antara setiap baris tanaman. Jarak antar-baris tetap lebih lebar daripada jarak dalam-baris. Sistem ini digunakan terutama dalam budidaya padi dan dapat membantu mengurangi risiko kebanjiran dan penyakit pada tanaman.
3. Jajar Legowo 4:1
Dalam pola ini, empat baris tanaman ditanam di antara setiap baris tanaman. Jarak antar-baris tetap lebih lebar daripada jarak dalam-baris. Sistem ini dapat meningkatkan efisiensi penggunaan lahan dan memperbaiki sirkulasi udara di antara tanaman.
Selain itu, faktor-faktor penting yang harus diperhatikan saat menerapkan sistem tanam jajar legowo:
- Pemilihan varietas tanaman yang sesuai dengan pola tanam jajar legowo. Beberapa varietas mungkin lebih cocok untuk sistem ini karena kemampuannya untuk tumbuh dan beradaptasi dalam kondisi tanam yang lebih padat.
- Pengaturan kebutuhan air dan pemupukan yang tepat. Dalam sistem jajar legowo, tanaman mungkin membutuhkan suplai air dan nutrisi yang lebih efisien dan terukur.
- Manajemen hama dan penyakit yang efektif. Kepadatan tanaman yang lebih tinggi dalam sistem ini dapat meningkatkan risiko serangan hama dan penyakit. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemantauan dan pengendalian yang tepat.
Dengan perencanaan yang matang, penerapan sistem tanam jajar legowo dapat memberikan manfaat yang signifikan dalam meningkatkan produktivitas tanaman, efisiensi penggunaan lahan, dan pengendalian hama dan penyakit. Namun, penting untuk memperhatikan faktor-faktor lingkungan, manajemen, dan kebutuhan tanaman yang spesifik dalam menerapkan sistem ini.
Berikut ini beberapa poin penting terkait sistem tanam jajar legowo:
1. Pengaturan jarak tanam:
- Jarak tanam antar-baris yang lebih lebar dalam sistem jajar legowo memberikan ruang yang cukup bagi tanaman untuk tumbuh dan berkembang.
- Jarak dalam-baris yang lebih sempit memungkinkan tanaman mendapatkan akses yang lebih baik terhadap sumber daya seperti sinar matahari, air, dan nutrisi tanah.
- Penentuan jarak tanam harus disesuaikan dengan jenis tanaman yang dibudidayakan, keadaan lahan, dan iklim setempat.
2. Pengaturan jumlah tanaman dalam setiap baris:
- Jumlah tanaman yang ditanam dalam setiap baris dapat bervariasi tergantung pada jenis tanaman, kesuburan tanah, dan faktor-faktor lainnya.
- Umumnya, jumlah tanaman dalam-baris pada setiap persegi berkisar antara 2-3 tanaman.
- Penempatan tanaman dalam setiap persegi harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak terjadi persaingan yang berlebihan antara tanaman.
3. Keuntungan sistem tanam jajar legowo:
- Peningkatan efisiensi penggunaan lahan: Dengan memadatkan tanaman dalam sistem jajar legowo, luas lahan yang diperlukan menjadi lebih kecil namun dapat menghasilkan produksi yang lebih tinggi.
- Penghematan air dan nutrisi: Sistem ini membantu mengoptimalkan penggunaan air dan nutrisi karena tanaman berbagi sumber daya secara efisien.
- Pengendalian gulma: Kepadatan tanaman dalam sistem jajar legowo dapat mengurangi pertumbuhan gulma dan mengurangi persaingan mereka dengan tanaman budidaya.
- Meningkatkan sirkulasi udara: Jarak antar-baris yang lebar memungkinkan sirkulasi udara yang baik di antara tanaman, mengurangi risiko penyakit dan membantu pertukaran gas.
Komentar
Posting Komentar